Jakarta 12, Sept. 2014, Konflik Internal di tubuh Partai PPP, masih terus berlanjut, Suryadharma Ali menyatakan pencopotannya
dari KETUM DPP PPP melalui rapat harian yang digelar selasa 9 september 2014 dianggap sebagai keputusan yang ilegal.
"Saya ini tetap sebagai ketua umum yang sah, karena saya dipilih secara langsung pada Muktamar, jadi kalau saya diberhentikan pada saat rapat harian, itu tidak mendasar", kata SDA dikantor DPP Jakarta Pusat, (Jum'at 12 September 2014)
SDA menilai pencopotan dirinya dari kursi KETUM Partai PPP yang dikomandoi Sekjen PPP Romarhurmuzy, Wakil Ketua Umum Suharso Monoarfa dan Emron Pangkapi, memiliki dua tujuan Utama.
Yang pertama , bahwa nyatanya mereka ingin membawa kelompok yang lain jadi bertentangan, dan yang ke dua, mereka ingin merapat ke kubu lain ( Jokowi-JK ). Hal itu tidak sesuai dengan keputusan RAPIMNAS,' ungkap SDA.
Namun , Lanjut SDA, Pada saat itu langkah untuk menggulingkanya selalu gagal dilakukan.
" Momentum ketika saya menjadi tersangka KPK ini menjadi amunisi baru buat menurunkan saya secara sepihak," kata SDA.
TETAP PENYEIMBANG.
Sekjen DPP PPP, Romahurmuziy, membantah pernyataan Suryadharma Ali. Romi, sapaan Romahurmuziy, menegaskan perubahan kepemimpinan di partainya tidak ada kaitan dengan perubahan orientasi politik nasional PPP.
"Sebagai partai umat, PPP mendasarkan perjuangannya pada prinsip istiqomah. Karenanya, PPP konsisten pada soliditasnya sebagai penyeimbang dan berniat menjadi mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif di parlemen," ujar Romi.
"Sebagai partai umat, PPP mendasarkan perjuangannya pada prinsip istiqomah. Karenanya, PPP konsisten pada soliditasnya sebagai penyeimbang dan berniat menjadi mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif di parlemen," ujar Romi.
Romi menghimbau kepada seluruh fungsionaris DPP, DPW, DPC sampai dengan ranting PPP di seluruh Indonesia agar tetap kompak di bawah kepemimpinan Emron Pangkapi yang telah ditetapkan sebagai Plt Ketua Umum menuntaskan masa bakti DPP 2011-2015 sampai digelarnya Muktamar VIII tahun depan.
"Perubahan kepemimpinan ini dilakukan semata-mata dalam rangka menjaga marwah partai dan menormalisasi kepemimpinan partai, agar PPP tetap dengan agenda-agenda nasional," kata Romi. (ren)
"Perubahan kepemimpinan ini dilakukan semata-mata dalam rangka menjaga marwah partai dan menormalisasi kepemimpinan partai, agar PPP tetap dengan agenda-agenda nasional," kata Romi. (ren)